AHA BHA dan PHA adalah jenis exfoliator yang digunakan dalam produk perawatan kulit. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda dan dapat mempengaruhi kulit secara berbeda. Ketiga jenis exfoliator ini dapat digunakan secara terpisah atau dalam kombinasi, tergantung pada kebutuhan kulit masing-masing individu. Namun sebelum menggunakan ketiganya, kamu harus memahami bagaimana masing-masing exfoliator bekerja dan menggunakannya dengan hati-hati untuk menghindari iritasi pada kulit. Lantas apa bedanya AHA BHA dan PHA dalam rangkaian produk skincare?
Bedanya AHA BHA dan PHA
Bahan aktif acid atau asam, sudah mulai banyak digunakan dalam produk skincare. Mungkin kandungan acid ini terlihat identik dengan zat kimia berbahaya. Padahal, acid dalam skincare dapat menjadi rangkaian perawatan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kulit, jika digunakan dalam konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Acid yang digunakan dalam skincare dibagi menjadi AHA BHA dan PHA. Berikut ini bedanya AHA BHA dan PHA dalam produk skincare.
1. AHA atau Alpha Hydroxy Acids
AHA (Alpha Hydroxy Acids) adalah jenis exfoliator yang mengandung asam alpha hydroxy, seperti asam glycolic, lactic, dan mandelic. Asam-asam ini bekerja dengan mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulit dan merangsang produksi kolagen, sehingga dapat menyamarkan noda hitam dan meningkatkan tekstur kulit. AHA juga dapat membantu mengurangi tanda-tanda penuaan, seperti garis-garis halus dan kerutan, serta memperbaiki warna kulit yang tidak merata.
AHA sering ditemukan dalam produk-produk skincare seperti toner, serum, dan peeling. Meskipun efektif, AHA juga dapat menyebabkan iritasi kulit jika digunakan terlalu sering atau dengan konsentrasi yang terlalu tinggi. Karena sifatnya yang dapat membuat kulit menjadi iritasi, maka disarankan untuk menggunakan kandungan AHA dengan konsentrasi yang kurang dari 10%.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk AHA sesuai dengan petunjuk pakai dan menyesuaikan penggunaannya dengan toleransi kulit kamu. Jika kamu memiliki kulit yang sensitif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan sebelum menggunakan produk skincare dengan kandungan atau konsentrasi AHA di dalamnya.
2. BHA atau Beta Hydroxy Acids
BHA (Beta Hydroxy Acids) adalah jenis exfoliator yang mengandung asam beta hydroxy, terutama asam salicylic. Asam ini bekerja dengan membersihkan pori-pori dan mengurangi produksi minyak di kulit, sehingga dapat mengurangi jerawat dan menghaluskan tekstur kulit. BHA juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat menenangkan kulit yang iritasi atau meradang.
Jika kamu ingin menggunakan produk skincare dengan kandungan BHA, terutama bagi pemilih jenis kulit berjerawat, gunakan produk skincare yang memiliki kandungan BHA dengan konsentrasi sekitar 0,5-5% saja. Hindari penggunaan yang melebihi rentang tersebut, karena dapat meningkatkan resiko iritasi pada kulit.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk BHA sesuai dengan petunjuk pakai dan menyesuaikan penggunaannya dengan toleransi kulit kamu. Jika kamu memiliki kulit yang sensitif, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan sebelum menggunakan produk BHA.
3. PHA atau Polyhydroxy Acids
PHA (Polyhydroxy Acids) adalah jenis exfoliator yang mengandung asam poly hydroxy, seperti asam gluconolactone dan lactobionic acid. Asam-asam ini memiliki struktur yang lebih besar daripada AHA dan BHA, sehingga lebih lembut dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.
Cocok digunakan oleh kulit yang sensitif. PHA bekerja dengan mengangkat sel-sel kulit mati di permukaan kulit terluar dan merangsang produksi kolagen, sehingga dapat meningkatkan tekstur kulit dan mengurangi noda hitam.
Baca juga: 6 Cara Perawatan skin barrier agar kulit tetap sehat
Jadi Apa Bedanya AHA BHA dan PHA?
Dari penjelasan di atas, bedanya AHA BHA dan PHA yang paling terlihat ada pada fungsinya. Kandungan AHA bekerja pada permukaan kulit, BHA pada lapisan kulit yang lebih dalam, serta PHA yang memiliki fungsi sama seperti AHA namun memiliki struktur molekul yang lebih besar. Sehingga dari bedanya AHA BHA dan PHA, kandungan PHA-lah dapat bekerja lebih lembut di kulit kamu dibandingkan dengan AHA dan BHA.
Selain itu, konsentrasi yang terkhusus diantara ketiganya dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan atau permasalahan pada kulit wajahmu. Seperti bedanya AHA, BHA, dan PHA secara ringkas berikut:
AHA | BHA | PHA |
cocok untuk kulit kering | cocok untuk kulit berminyak | cocok untuk kulit sensitif |
digunakan untuk:
1. menyamarkan garis halus dan kerutan 2. mengurangi kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari yang berlebih 3. membantu meningkatkan produksi kolagen pada kulit |
digunakan untuk:
1. untuk melawan bakteri penyebab jerawat dan komedo 2. membantu proses pengelupasan sel kulit mati yang menumpuk di dalam pori-pori |
digunakan untuk:
1. membantu proses pengelupasan sel-sel kulit mati 2. meratakan warna kulit 3. sebagai antioksidan untuk meningkatkan kolagen pada kulit wajah 4. mengurangi proses penuaan 5. sebagai humektan yang menjaga kelembaban kulit dan mampu menghidrasi kulit dengan baik 6. menjaga dan meningkatkan skin barrier tanpa menimbulkan iritasi |
Baca juga: Begini 5 Manfaat Centella Asiatica Bagi Kulit Wajah!
Setelah memahami bedanya AHA BHA dan PHA, masing-masing exfoliator dapat digunakan secara terpisah maupun dikombinasikan. Tergantung pada kebutuhan kulit masing-masing individu. Namun, penting untuk membaca aturan pakai dan berhati-hati agar terhindar dari risiko iritasi kulit.
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan sebelum menggunakan produk exfoliator apa pun, terutama jika kamu memiliki kulit yang sensitif. Dengan memilih exfoliator yang tepat dan menggunakannya dengan benar, kamu dapat meningkatkan kesehatan kulit dan menampilkan wajah yang lebih cerah dan sehat.