Biduran, atau urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bentol kemerahan yang gatal. Banyak orang mengalami biduran akibat reaksi alergi umum, ada beberapa bentuk biduran yang lebih jarang dan memerlukan perhatian khusus. Meskipun banyak penyebab biduran yang umum diketahui, ada beberapa faktor penyebab yang mungkin kurang diperhatikan. Berikut adalah penjelasan mengenai faktor penyebab biduran yang sering terabaikan, jenis-jenis biduran yang jarang terjadi dan rekomendasi treatmennya.
Faktor Penyebab Biduran
-
Alergi Makanan
Alergi terhadap makanan seperti kacang, makanan laut, telur, dan susu adalah salah satu penyebab biduran yang paling umum. Reaksi alergi ini dapat terjadi dalam waktu singkat setelah mengonsumsi makanan tertentu
-
Alergi Obat
Beberapa obat, termasuk antibiotik dan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), dapat menyebabkan reaksi alergi yang mengakibatkan biduran. Reaksi ini bisa bervariasi dari ringan hingga parah
-
Paparan Lingkungan
Faktor lingkungan seperti suhu ekstrem (panas atau dingin), sinar matahari, dan kelembapan dapat memicu timbulnya biduran. Misalnya, urtikaria dingin dapat terjadi saat kulit terpapar suhu dingin
-
Stres Emosional
Stres dapat memperburuk kondisi biduran yang sudah ada atau bahkan memicu munculnya biduran baru. Saat stres, tubuh melepaskan histamin lebih banyak, yang dapat menyebabkan gejala biduran
-
Infeksi
Infeksi virus atau bakteri juga dapat menjadi pemicu biduran. Beberapa infeksi tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit
-
Gigitan Serangga
Gigitan atau sengatan serangga seperti nyamuk atau lebah dapat menyebabkan reaksi alergi yang mengakibatkan munculnya bentol-bentol di kulit
-
Keringat Berlebih
Berkeringat berlebihan, terutama saat berolahraga atau dalam cuaca panas, dapat memicu timbulnya biduran pada beberapa orang. Ini terkait dengan peningkatan suhu tubuh yang bisa memicu reaksi alergi
-
Paparan Bahan Kimia
Kontak langsung dengan bahan kimia tertentu seperti deterjen, lateks, atau pewarna makanan dapat menyebabkan reaksi alergi dan timbulnya biduran
-
Kondisi Autoimun
Beberapa kondisi autoimun dapat menyebabkan reaksi kulit seperti biduran. Misalnya, hipotiroidisme autoimun telah dikaitkan dengan urtikaria kronis
-
Riwayat Alergi
Individu dengan riwayat alergi atau keluarga dengan riwayat alergi lebih rentan mengalami biduran. Ini menunjukkan bahwa faktor genetik juga berperan dalam predisposisi terhadap kondisi ini
Jenis-Jenis Biduran yang Jarang Terjadi
-
Urtikaria Aquagenik
Ini adalah bentuk biduran langka yang muncul setelah kulit bersentuhan dengan air, baik itu air tawar maupun air laut. Gejala dapat muncul dalam waktu singkat setelah kontak dan biasanya berupa bentol kemerahan yang disertai rasa gatal
-
Urtikaria Kolinergik
Dikenal juga sebagai biduran yang dipicu oleh panas atau keringat, kondisi ini sering terjadi setelah aktivitas fisik atau saat suhu tubuh meningkat. Meskipun lebih umum, beberapa individu mungkin mengalami reaksi yang lebih parah dan berkepanjangan
-
Urtikaria Dingin
Ini terjadi ketika kulit terpapar suhu dingin, baik dari lingkungan atau makanan dingin. Gejala dapat bervariasi dari bentol kecil hingga pembengkakan yang lebih luas
-
Urtikaria Idiopatik Kronis
Dalam banyak kasus, penyebabnya tidak dapat diidentifikasi, meskipun dapat terkait dengan gangguan autoimun atau reaksi terhadap stress
-
Urtikaria Vaskulitis
Ini adalah bentuk biduran yang lebih serius di mana pembuluh darah di kulit mengalami peradangan. Ruam dapat bertahan lebih lama (beberapa hari) dan sering disertai dengan rasa nyeri
Rekomendasi Treatment untuk Biduran
-
Identifikasi dan Hindari Pemicu
Langkah pertama dalam mengatasi biduran adalah mengidentifikasi pemicu spesifik yang menyebabkan reaksi. Ini bisa meliputi makanan tertentu, obat-obatan, atau faktor lingkungan seperti suhu ekstrem
-
Penggunaan Antihistamin
Obat antihistamin adalah pengobatan utama untuk mengurangi gejala biduran. Mereka bekerja dengan menghambat efek histamin, senyawa kimia yang dilepaskan selama reaksi alergi. Antihistamin non-sedatif seperti cetirizine atau loratadine sering direkomendasikan untuk penggunaan jangka Panjang
-
Kortikosteroid
Untuk kasus biduran yang lebih parah atau kronis, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral untuk mengurangi peradangan dan gejala gatal yang berat. Namun, penggunaan jangka panjang harus dihindari karena efek sampingnya
-
Terapi Imun
Jika biduran disebabkan oleh alergi tertentu dan tidak merespons pengobatan konvensional, terapi imun bisa menjadi pilihan. Ini melibatkan pengenalan alergen secara bertahap untuk membangun toleransi tubuh terhadapnya
-
Teknik Relaksasi
Karena stres dapat memperburuk gejala biduran, teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau terapi perilaku kognitif bisa membantu dalam mengelola stres dan mengurangi frekuensi serangan biduran3.
-
Konsultasi dengan Spesialis
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit jika Anda mengalami biduran yang tidak kunjung sembuh atau memiliki gejala yang lebih serius seperti pembengkakan wajah atau kesulitan bernapas. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab dan meresepkan pengobatan yang sesuai
Biduran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari alergi makanan hingga stres emosional dan paparan lingkungan. Memahami penyebab spesifik dari biduran sangat penting untuk pengelolaan dan pencegahan yang efektif. Biduran bisa juga muncul dalam bentuk-bentuk langka yang memerlukan perhatian khusus. Dengan memahami jenis-jenis biduran dan mengikuti rekomendasi treatment yang tepat, penderita dapat mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau berkepanjangan, penting untuk mencari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.